Sinonim: Lyssa = Lassa = Penyakit Gila Anjing
Dasar Kelainan: Peradangan susunan saraf, khususnya susunan saraf pusat (SSP).
DIAGNOSIS
- Masa inkubasi : 3-7 minggu
- Gigitan di kaki, 60 hari
- Gigitan di lengan, 40 hari
- Gigitan di kepala, 30 hari
Keluhan pokok
- Demam.
- Sefalgi.
- Mialgi.
- Malase.
- Anoreksi, nausea, vomiting.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk nonproduktif.
- Pernah digigit hewan terutama anjing.
- Rasa nyeri, kesemutan dan panas di sekitar luka.
Tanda penting
- Hidrofobi (takut melihat atau mendengar bunyi air)
- Konvulsi.
- Paralisis.
- Parestesi.
- Hiperhidrosis
- Hipersalivasi kental
- Mulut berbusa
- Hiperlakrimasi.
- Menggigil.
- Liar dan maniak.
- Bingung-bingung.
- Suhu badan naik.
- Priapismus & ejakulasi spontan.
- Koma.
Pemeriksaan laboratorium
- Isolasi virus rabies dari saliva, urine, dan cairan serebrospinalis.
- Negri bodies pada sitoplasma sel ganglion otak, utamanya hipokampus.
PENATALAKSANAAN RABIES
Terapi umum
– Istirahat, dilarang kegiatan jasmani berat dan minum alcohol selama terapi.
1. Pada luka gigitan:
- Secepatnya dibersihkan dengan air dan sabun.
- Segera antiserum (SAR), 40 IU/kg BB diinfiltrasikan sekeliling luka gigitan.
2. Vaksinasi anti-rabies (VAR) subkutan 2 ml per hari selama 14 hari. Lalu diikuti boster hari ke-10, ke-20, dank e-90 setelah suntikan terakhir. Di USA diberikan HDCV ( Human Diploid Cell Rabies Vaccine) 5 kali suntikan 1 ml/IM pada M. deltoideus pada hari ke-0,ke-3, ke-7, ke-14 dan ke-28 setelah gigitan. Booster setiap 2 sampai 5 tahun.
3. Vaksinasi sebelum terpapar: suntikan pada hari ke-0, 7. Ke- 21 dan hari ke-28.
– Diet
– Medikamentosa
– Medikamentosa