Penyebab Penyakit Diphtheria


Penyakit DiphtheriaPenyakit diphtheria adalah penyakit yang fatal, mendadak, dan sangat infeksius yang disebabkan oleh toxin bakteri Corynebacterium diphteriae. Corynebacterium diphtheriae adalah bakteri aerobik, tak berkapsul, tak menghasilkan spora, kebanyakan tidak bergerak, pleomorfik, dan basil gram positif.

Basil ini mati dengan pemanasan 60°C selama 10 menit, tetapi tahan sampai beberapa minggu didalam es, air, susu, dan lender yang telah mongering. Basil ini tidak membutuhkan banyak syarat untuk dikultur, dimana isolasi basil ini dapat dipercepat dengan medium selektif, misalnya cystine-tellurite blood agar.

 
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Limfoma Hodgkin

Bakteri ini membuat pseudomembran pada port d’entrée yang terutama terletak di traktus respiratorius bagian atas, dan memproduksi toxin secara in vivo dan in vitro, yang meresap kedalam darah melalui kapiler-kapiler yang kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Toxin ini mempunyai afinitas yang besar terhadap jantung dan urat syaraf.

Pengaruh toksin pada jantung dapat menyebabkan myocarditis, myodegeneratic cordis, dna pengaruh toxin pada urat syaraf dapat menyebabkan neuritis yang dapat berlanjut menjadi paresis/paralysis.

 
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Spondilitis Ankilosa

Tempat yang sering menjadi port d’entrée bagi C.diphteriae adalah selaput lendir pada tractus respiratorius (mukosa hidung, tonsil, pharynx, larynx, bronkus), dan rongga mulut, lidah, dan bibir.

C. diphteriae dapat digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu: gravis, intermedius, dan mitis. Ketiga tipe tersebut mampu memproduksi toxin 62 kD polipeptida yang sangat beracun, yang menghambat sintesis protein dan menyebabkan mukosa setempat menjadi nekrosis.

Strain gravis dan intermedius hampir selalu virulen, sedangkan strain mitis dapat avirulen dan virulen. Biasanya strain mitis menyebabkan diphtheria yang ringan, tetapi lebih sering menjadi carrier sedangkan strain intermedius dan gravis menyebabkan diphtheria yang lebih berat dengan mortalitas yang lebih tinggi.