Referat Kedokteran: Epidemiologi dan Etiologi Penyakit Epilepsi


Epidemiologi dan Etiologi EpilepsiInsiden epilepsi di negara maju ditemukan sekitar 50/100.000 sementara di negara berkembang mencapai 100/100.000. Pendataan secara global ditemukan 3.5 juta kasus baru per tahun diantaranya 40% adalah anak-anak dan dewasa sekitar 40% serta 20% lainnya ditemukan pada usia lanjut.

Di Amerika Serikat, risiko terkena epilepsi mioklonik juvenile pada populasi umum yakni 1 kasus per 1.000-2.000 orang. Dari keseluruhan epilepsi, 5-10% orang menderita epilepsi ini. Epilepsi ini lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria.

 

Alasannya tidak diketahui. Tetapi, data dari penelitian lain menyebutkan prevalensi terkena penyakit ini sama antara wanita dan pria. Epilepsi ini dimulai pada saat remaja.

BACA:  Solusi Bagi Penderita Infeksi Saluran Kemih

Meskipun onset umurnya dari 6-36 tahun, gejala kejang biasanya timbul pada saat remaja umur 12-18 tahun. Mengapa epilepsi mioklonik juvenile ini dimulai pada saat remaja belum jelas, namun beberapa berpendapat bahwa yang mempengaruhi tercetusnya epilepsi ini yaitu hormon.

 

Alasannya yakni onset kejangnya terjadi (untuk sebagian besar orang) seiring dengan perubahan fisik yang terjadi saat pubertas yakni pertumbuhan rambut, perubahan suara pada wanita dan payudara yang membesar pada wanita.

BACA:  Penyakit Gagal Ginjal Akut (GGA)

Etiologi Penyakit Epilepsi

  • Idiopatik: sebagian besar epilepsi pada anak adalah epilepsi idiopatik.
  • Faktor herediter: ada beberapa penyakit yang bersifat herediter yang disertai bangkitan kejang seperti sklerosis tuberose, neurofibromatosis, angiomatosis ensefalotrigeminal, fenilketonuria, hipoparatiroidisme, hipoglikemia.
  • Faktor genetik: pada kejang demam dan breath holding spells.
  • Kelainan kongenital otak: atrofi, porensefali, agenesis korpus kalosum.
  • Gangguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia, hipernatemia.
  • Infeksi: radang yang disebabkan bakteri atau virus pada otak dan selaputnya, toksoplasmosis.
  • Trauma: kontusio serebri, hematoma subaraknoid, hematoma subdural.
  • Neoplasma: otak dan selaputnya.
  • Kelainan: pembuluh darah, malformasi, penyakit kolagen.
  • Keracunan: timbal (pb), kapur barus, fenotiazin, air.
  • Lain-lain: penyakit darah, gangguan keseimbangan hormon, degenerasi serebral, dan lain-lain.
BACA:  Seputar Penyakit Epilepsi

Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi ialah faktor yang mempermudah terjadinya serangan,yaitu:

  • Faktor sensoris: cahaya yang berkedip-kedip, bunyi-bunyi yang mengejutkan, air panas.
  • Faktor sistemis: demam, penyakit infeksi, obat-obat tertentu misalnya golongan fenotiazin, klorpropamid, hipoglikemia, kelelahan fisik.
  • Faktor mental: stress, gangguan emosi.