Mekanisme Pengaturan Vasomotion dalam Sistem Sirkulasi


LUTIMNEWS.COM – Sejauh ini, faktor terpenting yang dapat mempengaruhi derajat pembukaan dan penutupan metarteriol dan sfingter prekapiler adalah konsentrasi oksigen dalam jaringan.

Bila jumlah pemakaian oksigen cukup besar, aliran darah dalam intermiten semakin sering terjadi dan lamanya waktu aliran lebih lama, dengan demikian memungkinkan darah untuk membawa lebih banyak lagi oksigen (seperti halnya zat makanan lainnya) ke jaringan. Pengaruh ini bersama dengan berbagai faktor lain mengatur aliran darah jaringan setempat.

 

Arteriole sangat berotot, dan diameternya dapat berubah beberapa kali lipat. Metaarteriole (arteriole terminalis ) tidak mempunyai lapisan otot yang bersambungan, namun mempunyai serat-serat otot yang mengelilingi pembuluh pada titik-titikyang bersambungan.

Pada titik dimana kapiler murni berasal dari metaarteriole, serat otot polos biasanya mengelilingi kapiler. Serabut ini disebut sfingter prekapiler. Sfingter ini dapat membuka dan menutup jalan masuk ke kapiler.

 

Venule jauh lebih besar dari arteriole dan mempunyai jaringan otot yang lebih lemah. Jadi, hendaknya diingat bahwa tekanan di dalam venule jauh lebih kecil ketimbang tekanan didalam arteriol, sehingga venule tetap masih dapat berkontraksi meskipun ototnya lemah.

BACA:  Implikasi Klinik Pengaturan Cairan Pada Pasien Kritis

Susunan yang khusus dari rangkaian kapiler ini tidak dijumpai di semua bagian tubuh, akan tetapi walaupun begitu ada beberapa susunan serupa yang bekerja dengan tujuan yang sama.

Yang paling penting yaitu metarteriol (dan sfingter prekapiler bila memang ada) sangat erat berhubungan dengan jaringan yang dirawatnya.

Oleh karena itu kondisi jaringan setempat, konsentrasi zat makanan, hasil akhir metabolisme, ion-ion hydrogen dan sebagainya dapat menyebabkan pengaruh langsung dalam pengaturan aliran darah setempat ini pada setiap daerah yang kecil.  

Kapiler mempunyai struktur yang sangat tipis dengan dinding berlapis tunggal sel endotel permeable. Disini pertukaran nutrient dan cairan sel terjadi antara jaringan dan sirkulasi darah.

Sekitar 10 miliar kapiler dengan seluruh permukaannya ditaksir mencapai 500 sampai 700 m2 (kira-kira seluas lapangan sepakbola) persediaan ini berfungsi untuk seluruh tubuh. Sesungguhnya hal itu jarang, bahwa setiap fungsi sel dari tubuh lebih dari 20-30 mikrometer jauhnya dari kapiler.

BACA:  Mengenal Sistem Pembuluh Balik (Vena)

Ciri khas kapiler berisi lapisan tunggal, sel endotel yang di dalamnya berisi cairan interseluler. Sel endotel, selnya datar dengan ketebalan kira-kira 1 mikron yang memiliki nucleus yang berbentuk oval dan biasanya ditemukan berisi organel sel lainnya.

Disamping dari bentuk dinding kapiler, sel endotel mengontrol cairan interseluler. Cairan interseluler kandungan utamanya adalah protein kalsium yang secara terus menrus diproduksi oleh sel endotel untuk membentuk jaringan penyerap antara dinding sel.

Secara umum dipercaya bahwa pembukaan pori-pori di dalam cairan interseluler dibutuhkan volume air yang besar dan zat-zat yang terlarut untuk melalui dinding kapiler.

Mikroskop electron yang sudah dipelajari gagal untuk menemukan pori-pori yang seperti itu dalam cairan interseluler. Bagaimanapun , teknik ini merupakan karakteristik lain dari struktur kapiler yang mungkin untuk fungsi kapiler.

BACA:  Referat Kedokteran: Atresia Esophagus

Aliran darah melalui pembuluh darah terutama disebabkan oleh aktifitas pemompaan jantung.

Selain itu, sifat elastisitas pembuluh darah, tekanan oleh otot rangka pada pembuluh vena, dan tekanan negatif dalam dinding dada selama inspirasi juga mempengaruhi aliran darah dalam pembuluh darah.

Tahanan terhadap aliran darah dalam pembuluh darah tergantung dari diameter pembuluh darah, terutama arteriole, dan sedikit dipengaruhi oleh viskositas darah.

Kecepatan filtrasi pada titik manapun sepanjang kapiler tergantung atas kesetimbangan tenaga yang kadang-kadang dinamai tenaga starling. Salah satu tenaga ini Perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan hidrostatik didalam kapiler dan tekanan hidrostatik cairan intertisiel) pada titik itu.

Tenaga yang lainnya itu adalah perbedaan tekanan osmotik melintasi dinding kapiler (tekanan osmotik koloid plasma dan tekanan osmotik koloid cairan intertisiel).