Tips Memilih Pasta Gigi yang Baik dan Sehat


Dewasa ini penggunaan pasta gigi seperti sudah merupakan bagian dari syarat tetap dalam bagian proses menyikat gigi.

Diperlukan kiat-kiat pemilihan pasta gigi yang tepat guna mengoptimalkan dampak yang signifikan terhadap kebersihan gigi. Disamping itu, pemilihan pasta gigi yang baik dan sehat juga berpotensi menekan timbulnya rasa ngilu pada gigi.

 

Beberapa tips memilih pasta gigi yang baik dan sehat:

  1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Kadar fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Karena, terlalu banyak fluoride juga tidak sehat dan membuat gigi lebih rapuh. Fluoride juga juga dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan jika tertelan.
  2. Pilih pasta gigi yang memiliki kandungan detergent paling sedikit. Busa yang terlalu banyak mengindikasikan bahwa kandungan deterjen yang dimiliki juga banyak. Stigma bahwa semakin banyak busa semakin baik, tidak benar adanya.
  3. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Aktifitas makan sebaiknya 1 hingga 2 jam setelah menyikat gigi.
BACA:  Peran Orangtua Dalam Perawatan Gigi Anak

Dari hasil penelitian di banyak negara fluoride merupakan bahan yang terbukti dapat menurunkan prevalensi karies. Penambahan zat adiktif sebagai desinfektan juga dapat membunuh kuman-kuman yang ada di plak gigi hingga beberapa jam setelah melakukan sikat gigi.

 

Namun bukan berarti fluoride sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh manusia, hingga kini fluoride masih dipakai para ahli senjata sebagai bahan campuran pembuatan bom atom, jika tertelan dalam dosis tertentu fluoride dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada beberapa organ vital tubuh. Bahan lain yang ditambahkan pada pasta gigi dewasa ini adalah pyrophosphates yang membantu mencegah timbulnya karang gigi.

BACA:  Diagnosis, Prevalensi dan Insidens Karies Akar Gigi

Ada pula pasta gigi yang ditujukan untuk mengurangi gigi sensitif. Penting untuk diingat, pemakaian pasta gigi semacam ini tidak akan efektif apabila rasa ngilu yang timbul pada gigi disebabkan oleh adanya lubang yang sudah mencapai syaraf gigi. Jika demikian, diperlukan perawatan saraf gigi (endodontic intra canal) oleh dokter gigi.

Pemakaian pasta gigi yang mengandung bahan pemutih gigi juga tidak dapat membuat gigi menjadi instan putih cemerlang. Terutama bagi yang memiliki gigi berwarna kecoklatan akibat konsumsi antibiotik, menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung zat pemutih sama sekali tidak akan menyebabkan gigi menjadi berwarna putih.

BACA:  Peran Orangtua Dalam Perawatan Gigi Anak

Pada hal ini, konsumen pasta gigi disarankan jangan berharap banyak pada pasta gigi pemutih yang dijual bebas dipasaran. Pemutihan gigi hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi