Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Diabetes Melitus

 

Penyakit Diabetes MellitusDASAR KELAINAN:

Kekurangan atau resistensi insulin.

 

I. DIAGNOSIS

A. Keluhan pokok

 

Pada rahap awal ditemukan tiga poli (3p atau 3 banyak) yaitu:

  • Poliuria (banyak kencing)
  • Polidipsi (banyak minum).
  • Polifagi (banyak makan).
  • Lemah.
  • Berat badan merosot.
  • Fluor albus/keputihan.

Pada tahap lanjut ditemukan:

  • Rasa kesemutan.
  • Kulit rasa panas.
  • Impotensi.
  •  Garal-gatal pada kulit atau kemaluan.
  • Visus menurun
  • Sering bisul atau luka yang tidak mau sembuh.
  • Gigi mudah goyah.
  • Keguguran.
  • Anak lahir besar.

B. Tanda penting

Umumnya sulit ditemukan pada tahap awal. Kelainan Ianjut:

  • Tanda-tanda garukan di kulit.
  • Katarak.
  • Bisul-bisul.
  • TB paru.

C. Pemeriksaan laboratorium

  • Gula darah puasa sama/lebih 126 mgr%, gula darah 2 jam sesudah makan (2 jam pp) lebih >200 mgr%.
  • Reduksi urine positif.

D. Pemeriksaan khusus —

II. KOMPLIKASI

1. Koma diabetik (lihat di bawah).

2. Neuropati.

3. Retinopati.

4. Nefropati.

5. Proteinuria.

6. Ulkus/gangren.

7. PJK (Penyakit jantung koroner).

8. TB paru.

PERBEDAAN KOMA KETOTIK DAN NON KETOTIK

BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Akalasi

 

III. PENATALAKSANAAN

A. Terapi umum

1. Istirahat:

Bila ada komplikasi berat.

2. Diet

Sesuai dengan kebutuhan menurut berat badan atau gizi penderita;

  • Kurus: BB X 40—60 kalori sehari.
  • Normal; BB X 30 kalori sehari.
  • Gemuk: BB X 20 kalori sehari.
  • Obes; BB X 10—15 kalori sehari.

Catacan; Status gizi ditentukan dengan cara menentukan % RBW (Relative Body Weight) yang rumusnya;

 

a. Kurus: RBW < 90%

b. Normal; RBW 90-110%

c. Gemuk: RBW> 110%

d. Obes; RBW> 120%

Conroh: Seorang penderita DM berat 50 kg, tinggi 150 cm, maka RBW= 50/(150-100) X 100% =100%, berarti masuk kategori normal, jadi kebutuhan kalori 50 (berat) X 30 (normal) = 1500 Kal.

3. Medikamentosa

a. Golongan sulfonilurea;

  • Diabenese.
  • Amaryl.
  • Diamicron.
  • Euglucon.
  • Daonil.
  • Glurenorm.

Diberikan 15 menit sebelum makan.

b. Golongan Biguanida:

  • Diabex
  • Metformin.
  • Glucophage.

Kedua golongan tersebut  termasuk  obat hipoglikemik Oral (OHO).

c. Akarbose (Cepobay).

  • Diberikan bersama dengan suap pertama tiap makan. Umumnya 3 X 1 tablet/hari.
BACA:  Indikasi Terapeutik Obat Antipsikotik

d. Repaglinide (Novonorm).

  • Diberikan setiap sebelum makan utama.

e. Insulin (Novo Nordisk):

1) Insulin larutan, kerja pendek (Actrapid).

2) Insulin suspensi NPH, kerja sedang (Insulatard).

3) Insulin suspensi Zn, kerja sedang (Monotard).

4) Insulin campuran, kerja bifasik (Mixtard).

  • Diberikan setiap sebelum makan utama.

–          Selalu dimulai dengan dosis rendah (4—8 IU); Lalu dinaikkan sampai dosis optimal.

–          Bila hendak pindah dari insulin kerja cepat ke insulin kerja panjang, dosis insulin kerja panjang dibuat 2/3 dosis total insulin dosis 24 jam.

–          Indikasi pemberian insulin adalah DM pada keadaan-keadaan berikut:

  1. Gagal dengan diet atau kombinasi dengan OHO.
  2.  Pasien kurus.
  3. Koma diabetik.

a) Ketoasidosis diabetik.

b) Hiperosmolar Nonkerotik.

c) Asidosis Iaktat.

4)Gangren atau infeksi lain.

5) Perempuan hamil.

6) Pra/pascaoperatif.

7)DM tipe I.

B. Terapi komplikasi

Yang akan dibicarakan hanyalah:

1. Koma ketoasidosis diabetik.

Biasanya didahului oleh keluhan-keluhan berupa:

  • Poliuria.
  • Polidipsi.
  • Sangat lemah.
  • Nausea-vomiting.
BACA:  Seputar Penyakit Epilepsi

Tanda-tanda berupa:

  • Dehidrasi.
  • Stupor.
  • Napas berbau aseton (khas).
  • Pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam).
  • Terjadi pada keadaan stres atau sepsis.

Tindakan yang perlu dilakukan:

a. Segera rawat inap di RS.

b. Pasang kateter.

c. Pasang sonde lambung.

d. Atasi dehidrasi dengan larutan garam fisiologis.

c. Beri insulin mulai dosis rendah (4 IU), kalau dapat dengan pompa insulin.

d. Pemberikan kalium. Dapat diberikan dalam bentuk larutan atau sari buah ( tomat, anggur dan pisang).

g. Pemancauan gula darah.

2. Koma nonketotik hiperglikemik.

Biasanya terjadi perlahan-lahan beberapa hari atau minggu.

Keluhan berupa:

  • Loyo.
  • Poliuria.
  • Polidipsi.

Tanda-tanda berupa:

  • Dehidrasi.
  • Stupor.
  • Konvulsi dan koma.
  • Tanpa pernapasan Kussmaul (cepat dan dalam).

Tindakan yang perlu dilakukan:

  1. Segera rawat inap di rumah sakit
  2. Atasi dehidrasi dengan larutan garam fisiologis.
  3. Beri insulin mulai dosis rendah , kalau dapat dengan pompa insulin IV.
  4. Pemberian kalium seperti pada koma ketoasidosis diabetic.
  5. Gula darah dimonitor.

IV. PROGNOSIS —