Relapsing Fever adalah infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri dalam genus Borrelia . Ini adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor yang ditularkan melalui kutu atau bertubuh gigitan kutu-lembut.
Dasar Kelainan : endotoksin borrelia merusak organ-organ (limpa, hepar, tubulus ginjal, alveoli paru dan serebrum) dengan menyebabkan DIC (pembekuan dalam pembuluh darah menyeluruh) dan aktivasi sistem komplemen yang mengganggu hemodinamik selama terjadi reaksi Jarisch-Herxheimer post terapi.
I. Diagnosis
Masa inkubasi : 3 – 18 hari
A. Keluhan Pokok
- Demam tinggi tiba-tiba (39 – 40 derajat C)
- Menggigil
- Sefalgi yang hebat
- Mialgi dan artralgi
- Nyeri perut bagian atas
- Anoreksi, muntah
- Malese
- Batuk nonproduktif
- Serangan berhenti tiba-tiba setelah 3 hari, 1-2 minggu remisi, kemudian relaps lagi, tetapi gambaran klinis lebih ringan.
B. Tanda Utama
- Takikardi
- Meningismus
- Delirium
- Gangguan mental
- Depresi
- Hepatosplenomegali
- Ikterus
- Tanda-tanda perdarahan
- Fotofobis, iritis, iridosiklitis
C. Pemeriksaan Laboratorium
- Tidak ada yang khas
- Hapusan darah tepi untuk melihat Spirokaeta
- Preparat lapangan gelap
- Pemeriksaan darah ekor anak tikus setelah inokulasi darah atau jaringan penderita.
D. Pemeriksaan Khusus
- Elektrokardiagrafi : interval QT memanjang
- Terjadi reaksi aglutinasi dengan proteus Ag OXK.
II. Kompilkasi
- Buta permanen
- Kerusakan hepatoseluler
- Perdarahan
III. Penatalaksanaan
A. Terapi Umum
- Istirahat
– Istirahat di rumah sakit
– Cairan perinfus diawasi - Diet
- Medikamentosa
– Obat pertama :- Tetrasiklin, 4 x 500 mg selama 10 hari
- Deksosiklin, 2 x 100 mg
- Eritromisin, 4 x 500 mg/hari selama 10 hari
- Kloramfenikol, 4 x 500 mg/hari
– Obat alternatif
- Kombinasi procain penisilin G IM hari pertama, lalu diikuti tetrasiklin 30 mg/kg BB per oral/dibagi 4 dosis selama 7 hari.
B. Terapi Komplikasi : –
IV. Prognosis
- Tanpa terapi mortalitas 30 – 70%, dengan terapi hanya 1%
- Kematian Tinggi pada :
– Orang tua
– Tuna mental
– Penderita sangat muda - Iritis dan uveitis menurunkan visus
- Komplikasi jarang pada :
– Gangguan saluran napas
– Nefritis
– Endokarditis
– Gangguan SSP