Dalam menimbulkan efek, obat tertentu tidak berikatan dengan reseptor. Obat-obat ini mungkin mengubah sifat cairan tubuh, berinteraksi dengan ion atau molekul kecil, atau masuk ke komponen sel.
Perubahan sifat osmotik. Diuretik osmotik (urea, manitol), misalnya, meningkatkan osmolaritas filtrat glomerulus sehingga mengurangi reabsorpsi air d tubuli ginjal dengan akibat terjadi efek diuretik.
Demikian juga katartik osmotik (MgSO4), gliserol yang mengurangi udem serebral, dan pengganti plasma (polivinil pirolidon = PVP) untuk penambah volume intravaskular.
Perubahan sifat asam/basa. Kerja ini diperhatikan oleh antasid dalam menetralkan asam lambung, NH4CI dalam mengasamkan urin, Na bikarbonat dalam membasakan urin, dan asam-asam organik sebagai antiseptik saluran kemih atau sebagai spermisid topikal dalam saluran vagina.
Kerusakan nonspesifik. Zat perusak nonspesifik digunakan sebagai antiseptik dan disinfektan, dan kontrasepsi. Contohnya, (1) detergen merusak integritas membran lipoprotein: (2) halogen, peroksida, dan oksidator lain merusak zat organik; (3) denaturan merusak integritas dan kapasitas fungsional membran sel, partikel subseluler dan protein.
Gangguan fungsi membran. Anestetik umum yang mudah menguap misalnya eter, halotan, enfluran, dan metoksifluran bekerja dengan melarut dalam lemak membran sel di SSP sehingga eksitabilitasnya menurun.
Sumber Buku: Farmakologi dan Terapi, Edisi 4. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia