Hari Raya Imlek, Tradisi Leluhur Bagi Orang China dan Keturunannya


Hari Raya Imlek, Tradisi Leluhur Bagi Orang China dan KeturunannyaHari raya Imlek atau lebih dikenal secara umum di Indonesia sebagai tahun baru Cina atau kalau versi Bahasa Makassar-nya adalah Tambaru Cina, merupakan hari raya raya Tionghoa atau tahun baru Imlek, Perayaan tahun baru Imlek ini bukan hanya dirayakan oleh orang-orang yang beragama Kong Hu Chu, namun dirayakan oleh mereka yang berasal dari Etnis Tinghoa atau suku Cina, meskipun mereka tidak menganut agama Kong Hu Cu. Sebab bagi mereka, mengartikan Hari raya tahun baru Imlek itu bukan sekedar tradisi keagamaan yang hanya boleh diklaim bagi mereka yang beragama Kong Hu Chu saja, melainkan sebuah tradisi leluhur yang patut dirayakan dan dilestarikan bersama secara umum bagi orang China dan keturunannya.

Pada tahun 2013 ini Hari raya Imlek 正月; pinyin: zhēng yuè atau bertepatan dengan Hari Minggu 10 Februari 2013
Tradisi Tahun baru Imlek
Meskipun puncak acara Perayaan Tahun Baru Imlek hanya berlangsung 2-3 hari termasuk malam tahun baru, tetapi masa tahun baru sebenarnya berlangsung mulai pertengahan bulan 12 tahun sebelumnya sampai pertengahan bulan pertama dari tahun yang baru tersebut. Satu bulan sebelum tahun baru merupakan bulan yang bagus untuk berdagang, karena orang biasanya akan dengan mudah mengeluarkan isi kantongnya untuk membeli barang-barang keperluan tahun baru. Transportasipun akan terlihat mulai padat karena orang biasanya akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan tahun baru bersama sanak saudara. Beberapa hari menjelang tahun baru kesibukan dalam rumah mulai terlihat dimulai dengan pembersihan rumah secara besar-besaran bahkan ada yang mengecat baru pintu-pintu dan jendela. Ini dimaksud untuk membuang segala kesialan serta hawa kurang baik yang ada dalam rumah dan memberikan kesegaran dan jalan bagi hawa baik serta rejeki untuk masuk. Acara dilanjutkan dengan memasang hiasan-hiasan tahun baru yang terbuat dari guntingan kertas merah maupun tempelan kata-kata harapan, seperti Kebahagiaan, Kekayaan, Panjang Umur, serta Kemakmuran. Keluarga melakukan sembahyang terhadap leluhur, bermacam-macam buah diletakkan di depan altar.
Menata Ruangan Pada hari Imlek
Selain menghadirkan ornamen-ornamen khas Imlek, untuk memunculkan suasana perayaan tahun baru China, Anda juga bisa bermain menggunakan warna baik pada dinding maupun funitur ruangan. Anda dapat mencobanya pada ruang makan. Mengubah warna untuk memberi kesan Imlek yang penuh kebahagian bisa Anda lakukan pada ruang makan. Karena di area inilah Anda akan menjamu tamu atau kerabat yang berkunjung dengan berbagai hidangan yang khas. Tentu saja tampilan ruang makan harus dapat mendukung suasana kebersamaan tersebut. Anda bisa mencoba menggunakan warna merah untuk memberi kesan istimewa pada perayaan Imlek di ruang makan Anda. Ya, merah adalah warna yang identik dengan hari Imlek, warna ini melambangkan keberuntungan. Selain itu, merah juga dapat menciptakan nuansa menarik yang hangat serta memunculkan suasana energik penuh semangat yang membuat saat berkumpul Anda terasa semakin mengasyikkan. Anda dapat mencoba mengaplikasikan warna merah sebagai warna yang dominan pada ruang makan di ruman Anda. Balurkan warna merah untuk seluruh sisi dinding ruangan, keberadaan merah dapat membuat ruang makan tampil dengan kesan yang kuat serta mewah. Agar merah tak tampak berlebihan, sebaiknya padukan dengan warna lain misalnya warna putih dan warna coklat. Putih bisa Anda terapkan pada bagian plafond sedangkan warna coklat sebaiknya digunakan untuk furnitur dan aksesoris yaitu kursi dan meja makan, kabinet, rak penyimpan peralatan makan, atau kap lampu serta karpet. Coklat dapat pula digunakan untuk membalut elemen lantai.
Ampao Khas Imlek
Ada satu yang paling kesohor tatkala tahun baru Imlek, yakni Ampao atau Ampau, menurut penjelasan wikipedia Angpau (Hanzi: 紅包, hanyu pinyin: hong bao) adalah bingkisan dalam amplop merah yang biasanya berisikan sejumlah uang sebagai hadiah menyambut tahun baru Imlek. Namun angpau sebenarnya bukan hanya monopoli perayaan tahun baru Imlek semata karena angpau melambangkan kegembiraan dan semangat yang akan membawa nasib baik, sehingga angpau juga ada di dalam beberapa perhelatan penting seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru dan lain-lain yang bersifat suka cita.

Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Oleh karena angka 4 terasosiasi dengan ketidak beruntungan – pelafalan angka 4 bisa berarti “mati” – maka jumlah uang dalam amplop angpau tidak berisi 4. Walaupun demikian, angka 8 terasosiasi untuk keberuntungan – pelafalan angka 8 berarti “kekayaan”. Makanya jumlah uang dalam amplop angpau seringkali merupakan kelipatan 8.Wah mantap juga ampao(ampaunya) saya pun jadi pengen ampao.

 
BACA JUGA:  Sejarah Hari Raya Idul Adha