Cara atasi anak hiperaktif yang terbaik pastinya menjadi perhatian utama bagi orangtua yang memiliki anak hiperaktif dan sekaligus menjadi salah satu tugas yang tersulit. Anak hiperaktif merupakan anak yang mempunyai perilaku sangat aktif dibandingkan anak lainnya.
Anak hiperaktif tidak bisa disuruh untuk diam atau memperhatikan sesuatu hal. Konsentrasi anak hiperaktif mudah terganggu oleh sesuatu hal yang dianggapnya lebih menarik. Biasanya mereka akan lebih mudah belajar saat pengajaran dilakukan dengan cara kreatif dan sambil bermain.
Sebaiknya jangan menggunakan metode pengajaran konvensional karena akan menyulitkan anak dan tentunya Anda sendiri sebagai pengajar. Orang tua seharusnya ikut berperan dalam membangun kreatifitas si anak hiperaktif. Misalnya mengajari si anak untuk memahami huruf dan angka dengan cara mewarnai. Lagipula pada umumnya anak-anak sangat menyukai pelajaran mewarnai. Selain itu juga, Anda perlu mencari cara untuk pengembangan bakat si anak misalnya dengan memberinya kelas olahraga seperti sepak bola, renang, dan permainan motorik.
Pada umumnya anak hiperaktif sering bergerak, kurang teliti, tidak sabaran, pelupa, dan suka bersikap kasar seperti memukul, berteriak, dan lain sebagainya. Di sini peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan mental si anak untuk menjadi lebih tenang sehingga bisa menjalani hari-harinya seperti anak seusianya. Namun diperlukan kesabaran ekstra bagi para orang tua untuk mengatasi hal tersebut.
Saat mengasuh anak yang hiperaktif, dianjurkan untuk tidak melakukan tindakan kekerasan atau memberi hukuman fisik. Misalnya cubitan atau pukulan karena bisa saja membawa berdampak buruk bagi mental anak. Sebaiknya Anda memberikan pujian saat mereka mampu melakukan suatu hal yang positif. Hal ini akan mendorong si anak ke arah yang lebih baik dan positif.
Saat mengajari anak, biasakan untuk membacakan dongeng yang mengandung nasehat baik ketika mereka ingin tidur. Dongeng yang mengandung nasihat baik merupakan sugesti positif yang akan bereaksi jauh lebih efektif kepada perilaku anak.
