Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Leptospirosis


3943463557_219650aaf5

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.

 

Gambaran klinik yang berat dari leptospirosis disebut penyakit Weil.

Dasar Kelainan : Toksin atau reaksi imun

 

I. Diagnosis

Masa inkubasi : 2 – 26 hari (rata-rata 10 hari)

BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Penyakit Hematokezia

A. Keluhan pokok

  1. Demam tiba-tiba
  2. Mialgi terutama pada M. Gastrocnemius
  3. Mual
  4. Sakit kepala terutama retroorbital
  5. Oliguri
  6. Ada riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan darah hewan atau dengan  kencing tikus (jagal pembersih selokan dan lain-lain)

B. Tanda penting

  1. Nyeri tekan pada M. gastrocnemius
  2. Injeksi perikonjungtivalis
  3. Ikterus
  4. Hepatomegali

C. Pemeriksaan laboratorium

  1. Lekositosis
  2. Urine
    – Proteinuri
    – Lekosuri
    – Hematuri
    – Leptospiruri
    – Dengan mikroskop biasa dapat dilihat leptospira dalam sedimen urine pada pembesaran 10 x40.
  3. Dengan mikroskop lapangan gelap dapat dilihat gerakan leptospira dalam darah penyebabnya.
  4. Dapat dikultur menurut cara Korthof.
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan pada Penyakit Gondongan

D. Pemeriksaan Khusus : –

II. Komplikasi

  1. Gagal jantung
  2. Gagal hati
  3. Miokarditis
  4. Meningitis
  5. Perdarahan masif
  6. Iridosiklitis
  7. Artritis

III. Penatalaksanaan

a. Terapi Umum

  1. Istirahat
  2. Diet
    – Diet bebas
  3. Medikamentosa
    – Obat pertama :

    1. Penisilin dosis tinggi 2 – 3 x (3-6) juta unit secepat mungkin

    – Obat Alternatif :

    1. Tetrasiklin, 3 x 500 mg/hari
    2. Doksisiklin 2 x 100 mg/hari, tetapi hati-hati bila ada gangguan fungsi ginjal.

b. Terapi komplikasi

Gagal ginjal akut, memerlukan hemodialisis secepatnya.

BACA:  Referat Kedokteran: Penyakit Gagal Ginjal Akut (GGA)

IV. Prognosis

  1. Mortalitas 7,1 sampai 100% pada umur 2 tahun
  2. Mortalitas 50% pada umur 50 tahun

Tergantung pada :

  1. Umur
  2. Virulensi kuman
  3. Status kekebalan
  4. Keadaan Umum