Mempersiapkan Keuangan Lewat Investasi Saat Masa Pensiun


Mempersiapkan Keuangan Lewat Investasi Saat Masa PensiunLUTIMNEWS.COM – Saat Anda masih muda dan masih bekerja sebaiknya Anda sudah mulai memikirkan biaya hidup Anda nantinya saat masa kerja Anda berakhir atau masa pensiun Anda telah tiba. Sebab semua orang pastinya menginginkan saat mereka tua bersantai dan berlibur bersama dengan pasangan. Pastinya tidak ada orang ingin bekerja seumur hidupnya? Namun hal tersebut juga memerlukan persiapan dan usaha yang besar. Salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun.

Mungkin bagi orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil akan bernafas lega sebab dijamin kelangsungan hidup hingga dana pensiun dari pemerintah. Namun demikian, bagaimana jika mereka yang bekerja dalam sektor swasta? Kebutuhan masyarakat akan dana pensiun sendiri telah menjadi keharusan. Jadi sebelum masa itu tiba sebaiknya Anda mulai melakukan Investasi untuk dana pensiun nanti, beberapa pertimbangan ini dapat Anda lakukan sebelum berinvestasi untuk dana pensiun Anda.

 

1. Mulai Dari Sekarang

Mungkin kalimat nomor satu diatas merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan investasi, apa pun itu. Hal ini karena kita tidak tahu masa depan akan seperti apa. Sehingga, Anda harus mulai dari sekarang juga untuk mempersiapkannya. Semakin awal Anda mempersiapkannya, semakin awal pula Anda menuai hasil dan semakin maksimal pula hasil investasi Anda.

 

Jangan menunggu sudah mapan baru berinvestasi, tetapi berinvestasi lah agar menjadi mapan. Untuk itu, lakukan investasi sedini mungkin. Jika Anda sudah berumur, lakukanlah sekarang. Namun, Anda juga perlu untuk menentukan niat dan tujuan Anda dalam berinvestasi. Ada baiknya investasi dilakukan dalam jangka panjang dengan tujuan agar Anda dapat bebas finansial ketika sudah lanjut usia.

BACA JUGA:  Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Jenis Investasi

Pada dasarnya, Anda pasti tidak ingin membebani anak-anak Anda kelak saat Anda sudah tua renta nanti dan sudah tidak mampu untuk bekerja. Bisa jadi hasil yang Anda tuai nanti bisa membuat Anda jalan-jalan ke luar negeri, liburan, atau naik haji.

 

2. Kemampuan Finansial

Untuk dana pensiun, awalnya Anda bisa saja berinvestasi mulai dari Rp50.000 Namun demikian, Anda juga perlu tahu besaran setoran untuk mencapai target usia pensiun Anda. Dengan mengetahuinya, Anda bisa tahu berapa besaran tiap bulan dan kapan perlu mengambilnya. Jadi ketahui kemampuan finansial Anda.

Selain setoran rutin, Anda juga perlu tahu biaya-biaya apa saja yang terdapat di investasi yang Anda pilih. Coba bandingkan biaya yang Anda tanggung dengan hasil yang nantinya akan diperoleh. Ada harga ada kualitas. Mungkin saya instrumen investasi Anda mematok harga yang tinggi. Namun bisa jadi hal itu sebanding dengan hasil yang nantinya akan Anda terima.

3. Inflasi

Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya. Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada Agustus 2013, Indonesia mengalami inflasi sebesar 8.79% dan pada Juli 2013 8.61%. Artinya, jika Anda menanamkan uang di Bank BUMN Deposito yang memberikan bunga 5.46% untuk 1 tahun, atau bahkan di Bank Swasta non-devisa (yang terkenal dengan reputasi suku bunga yang tinggi) 7.21% untuk 1 tahun, sebenarnya Anda sedang kehilangan uang.

BACA JUGA:  Tips Berinvestasi atau Membeli Tanah

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksadana saham adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memerhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. Hal itu karena saham investasi yang paling berisiko. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940.

4. Diversifikasi

Diversifikasi artinya menempatkan modal usaha Anda ke beberapa bentuk aset, misalnya Anda berinvestasi di logam emas, saham, properti dan surat utang. Diversifikasi seringkali dibahas ketika membahas instrumen investasi, hal ini diperlukan untuk mengatur resiko dan memastikan saat  salah satu aset mengalami kerugian, akan ada aset-aset lain yang mengalami keuntungan. Oleh sebab itu, beban yang dirasakan berkurang. Anda pun mampu melanjutkan investasi pada waktu aset tersebut dapat memberikan hasil yang lebih baik.

5. Pilihlah Investasi yang Tepat

Ada berbagai jenis investasi yang tersedia di pasar saham. Pilihlah investasi dengan resiko yang sesuai dengan selera dan kesanggupan Anda. Di antara saham, obligasi, dan deposito, tersedia pilihan dengan kisaran resiko yang berbeda.

Jika diurutkan, investasi dengan resiko dan imbalan tertinggi dimulai dari saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito. Untuk berinvestasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif untuk mengetahui risikonya.

6. Sedikit Demi Sedikit

BACA JUGA:  Tips Investasi Khusus untuk Mahasiswa

Mulailah berinvestasi dengan modal sedikit demi sedikit. Hal tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri Anda. Pilihlah investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir. Anda dapat membeli dalam jumlah sedikit. Namun, lakukan secara konsisten.

Jika Anda perlu bantuan dalam memilih investasi yang baik, Anda bisa konsultasi lebih lanjut kepada broker Anda. Untuk referensi, bacalah lebih banyak buku yang bisa Anda dapatkan di toko buku. Anda pun bisa berselancar di media internet, untuk melihat lebih jauh tentang investasi dari artikel-artikel yang ada.

Wajar dalam Memonitor

Terlalu sering memonitor perkembangan investasi, bisa jadi justru membuat Anda khawatir dan takut untuk membuat keputusan. Pada dasarnya, tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang. Apa yang terjadi dengan performa investasi Anda sehari-harinya adalah hal yang kurang relevan.

Sebagai gantinya, Anda dapat memantau perkembangan investasi Anda setiap bulan. Namun demikian, Anda juga perlu mengingat selama apa investasi Anda. Tentunya, Anda juga ingin menikmati hasil investasi Anda bukan? Oleh karena itu, buatlah batasan, apakah investasi itu untuk sepuluh tahun yang akan datang ataukah ketika Anda sudah memasuki memasuki masa pensiun.

Pertanyaannya, produk investasi apa yang sering digunakan untuk menyiapkkan dana pensiun? Ada banyak, bisa berupa produk deposito, lalu tabungan pensiun, dan lainnya. Tinggal Anda memilih mana produk terbaik yang menawarkan layanan sesuai yang dibutuhkan.