Diagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Kolera


Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.

 

Apabila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).

BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada Keracunan Narkotik

Dasar kelainan : adanya anterotoksin yang mendorong hilangnya air dan eliktrolit dari usus

 

I. Diagnosis

Masa inkubasi : 3 – 6 hari

a. Keluhan pokok

  • Tiba-tiba diare :
    – Tinja yang encer/lembek
    – Diikuti oleh cairan yang menyerupai air cucian beras, berbau amis
  • Mual – muntah menyusul diare.

b. Tanda penting

  • Dehidrasi (turgor kulit jelek, mata dan pipi cekung)
  • Jari-jari keriput
  • Asidosis
  • Syok : nadi cepat dan kurang berisi, tensi turun, keringat dingin
BACA:  Diagnosis dan Penatalaksanaan Pada SINDROM NEFROTIK

c. Pemeriksaan laboratorium

  • Hipokalemi

d. Pemeriksaan khusus

II. Komplikasi

  • Gagal ginjal akut

III. Penatalaksanaan

a. Terapi umum

  • Dasarnya mengganti cairan dan elektrolit
  • Keadaan ringan dan sedang cukup minum oralit, aqua atau air kelapa.
  • Kalau dehidrasi berat harus dengan cairan infus
  1. Istirahat
    – Istirahat di rumah sakit
    – Larutan ringer laktat dan larutan garam fisiologis
  2. Diet
    – Diet bebas
  3. Medikamentosa
    – Obat pokok : 

    • tetrasiklin 3 x 500, 2-3 hari.
    • kloramfenikol sama dengan tetrasiklin
    • Streptomisin peroral
      Tanpa antibiotik dapat sembuh sendiri, asal masukan dan elektrolit mencukupi.

    – Obat alternatif : _

b. Terapi komplikasi : –

IV. Prognosis

Kalau segera diberi cairan prognosis cukup baik