Pemerintah Indonesia bersama Korea Selatan telah melanjutkan proyek kerjasama membuat pesawat tempur canggih generasi 4,5. Kerjasama ini sempat terhentikan sementara oleh pihak Korsel pada tahun lalu. Pesawat ini dirancang memiliki kecanggihan di atas jet tempur F16 milik Amerika Serikat (AS). Proyek pesawat tempur yang dimulai sejak tahun 2010 ini diberi nama KFX/IFX.
Pihak Indonesia melibatkan ahli-ahli atau insinyur dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kementerian Pertahanan.
Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh menjelaskan pengembangan proyek pesawat tempur KFX/IFX akan terus berlanjut, meski presiden di Indonesia maupun di Korea Selatan telah berganti.
“Itu masuk blueprint pemerintah, akan diteruskan oleh siapapun presidennya,” kata Budiman di Kantor Pusat PTDI di Bandung, akhir pekan lalu.
Proyek ini akan memakan waktu hingga 13 tahun yakni dimulai dari tahun 2010 dan bisa diproduksi mulai tahun 2023. “Tahun 2023 bisa diproduksi bersama,” jelasnya.
Untuk versi Indonesia, akan diproduksi jenis pesawat IFX di markas PTDI di Bandung, Jawa Brat dan Korea Selatan memproduksi KFX. Saat ini, pengembangan KFX/IFX telah memasuki fase engineering manufacturing design (EMD) atau tahap ke-2.
Saat diproduksi bersama, KFX/IFX akan diproduksi sebanyak 150 unit. Dengan rincian Angkatan Udara Korea Selatan memperoleh 100 unit dan Angkatan Udara Indonesia mendapatkan 50 unit. Sementara untuk pembiayaan, sebanyak 80% ditanggung oleh pemerintah Korea Selatan dan 20% oleh pemerintah Indonesia.