Indonesia Bersiap Untuk Standar Euro 3


motor injeksi

Semakin mahalnya harga minyak dunia dan semakin tingginya minat pengguna otomotif belum sebanding dengan tingkat kesadaran akan pentingnya lingkungan dan penghematan energi. Pengguna bahan bakar fosil tiap tahun cukup meningkat karena pertumbuhan industri otomotif juga makin giat. Untuk itu, industri otomotif juga semakin meningkatkan teknologi penghemat bahan bakar.

Untuk industri motor misalnya, Produsen Honda dan Yamaha sudah lebih dulu memperkenalkan sistem injeksi untuk motor-motor terbarunya. Hal ini juga mendukung penghematan energi namun tak mengurangi performa dari kendaraan. Sayangnya untuk motor injeksi dibutuhkan bahan bakar berstandar emisi gas buang Euro3. Yang mana bahan bakar tersebut masih sangat sulit dijumpai di Indonesia.

 

Menurut informasi dari DirjenIndustri Unggulan Berbasis Teknology Tinggi Kementrian Perindustrian Perdagangan, bahan bakar yan beredar dimasyarakat saat ini masih memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. Bahan bakar jenis ini tentunya sangat tidak cocok dengan kendaraan sistem injeksi. Dengan kata lain hadirnya kendaraan yang bersistem injeksi belum mendapatkan dukungan dari pemerintah.